
VIVAnews - Presiden Suriah Bashar al-Assad terlihat tenang dalam menghadapi pergolakan yang sudah setahun ini terjadi di negerinya. Rupanya, peran ayah mertuanya dalam menghadapi tekanan itu amat kuat.
Stasiun televisi Al Jazeera Jumat, 16 Maret 2012, memberitakan fakta ini terungkap setelah e-mail keduanya, yang diduga berisi percakapan asli, bocor ke publik. Ribuan cache e-mail ini konon diperoleh dari seorang anggota kelompok oposisi Suriah.
Dalam korespondensi melalui e-mail sejak Juni 2011 hingga Februari 2012, Fawaz Akhras, sang ayah mertua, terlihat kerap memberi Assad saran untuk menghadapi kritikan bertubi-tubi yang dialamatkan pada pemerintahannya.
Contohnya, dalam sebuah e-mail yang dikirim Desember 2011, Akhras yang berprofesi sebagai dokter spesialis jantung menulis bahwa Inggris akan melancarkan propaganda dengan menayangkan video berisi kekerasan di Suriah pada salah satu stasiun televisinya.
"Akan sangat bijaksana bila Kedutaan Besar Suriah di Inggris dapat memberi sedikit penjelasan. Misalnya saja, dengan membuat mereka mengatakan bahwa rekaman video dan gambar terkait kekerasan akan mereka ambil, dan siapa pun yang terlibat akan dihukum," tulis Akhras.
Sebelumnya, Akhras juga membekali Assad dan istrinya dengan 13 poin yang berguna demi menampik kritik dari komunitas internasional.
Laman The Telegraph melaporkan ada beberapa hal yang dimasukkan Akhras dalam daftar tersebut. Di antaranya, serangan yang tidak manusiawi terhadap demonstran anti kapitalis dalam gerakan Occupy Wall Street dan Occupy London, yang dibandingkannya dengan kerusuhan di Homs.
Menurutnya, pihak berwenang Inggris juga jauh lebih berpengalaman dalam mengatasi kerusuhan tanpa harus ada pertumpahan darah. "Kau seharusnya membangun jaringan televisi berbahasa Inggris untuk Suriah," tulis Akhras dalam e-mail yang lain untuk menantunya, seperti diberitakan BBC.
Fawaz Akhras, dokter spesialis jantung yang kini tinggal di London, selama ini menjadi salah satu figur penting dalam hubungan Inggris-Suriah. Pada 2003, dia juga menjadi salah satu pendiri British-Syrian Society, yang bertujuan mempererat hubungan kedua negara. (adi)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar